giwangkara.com -- Hampir semua orang menganggap urine atau air seni adalah sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Bahkan dalam agama Islam, urine manusia termasuk najis.
Namun bagi sebagian orang, urine justeru diyakini merupakan media untuk metode terapi pengobatan beberapa penyakit.
Meskipun tidak lumrah, terapi dengan minum urine sebetulnya sudah dikenal ribuan tahun yang lalu terutama negeri-negeri di benua Asia seperti Cina, Mesir dan India.
Baca Juga: Maraknya Kawin Kontrak Dikawasan Puncak, MUI Bogor Usulkan Perda agar Bisa Ditindak
Juga banyak dipraktikkan di Afrika yang meyakini air seni mengandung berbagai khasiat untuk pengobatan.
Bagi mereka yang meyakininya, mengonsumsi urine secara rutin baik dengan cara diminum maupun dioleskan pada bagian tubuh tertentu dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti untuk melawan sel kanker, mengatasi infeksi bakteri, masalah kulit, luka bakar hingga untuk memutihkan gigi seperti yang dilakukan oleh masyarakat Romawi kuno.
Selain terapi minum urine manusia, ada juga yang mengonsumsi urine hewan seperti unta dan kambing sebagai pengobatan yang banyak dipraktikkan di negara-negara Timur Tengah.
Bagaimana cara kerja terapi urine?
Dilansir dari hellosehat.com, tidak seperti yang selama ini dikira, air seni atau urine ternyata bukan sebuah kotoran biologis manusia yang dihasilkan dari sistem ekskresi (pembuangan). Kandungan di dalamnya diyakini masih memiliki sejumlah manfaat.
Artikel Terkait
Dapatkan Manfaat Ini, Saat Kita Berbagi kepada Sesama
Kisah Sirri As Saqathi, 30 Tahun Beristighfar Karena Mengucapkan Alhamdulillah
Secara Hukum Islam, Hak Asuh Gala Sky Kemungkinan Besar Didapat Adik Vanessa, Mayang, Begini Penjelasannya
Kalau Anda Bukan Ahli Ibadah, Ini Amalan Mudah Namun Berat di Pahala
Jangan Diam Saja, Begini Caranya Menjemput Jodoh
4 Sikap Empati Kita Kepada Mereka yang Mengalami Bencana
4 Alasan Pentingnya Sebuah Tekad Menurut Islam