Stoikisme: Sebuah Aliran Filsafat Kuno yang Menekankan Hidup Lebih Bahagia, Refleksi Spiritual Zaman Now

- Jumat, 2 Desember 2022 | 22:38 WIB
Ilustrasi senyum bahagia. Stoikisme  mengajarkan  sesuatu yang ada di bawah kendali kita, tidak memikirkan hal di luar kendali (Unsplash/Jacqueline Munguia)
Ilustrasi senyum bahagia. Stoikisme mengajarkan sesuatu yang ada di bawah kendali kita, tidak memikirkan hal di luar kendali (Unsplash/Jacqueline Munguia)

Giwangkara.com – Stoikisme adalah aliran filsafat kuno yang didirikan di Athena oleh pedagang Fenisia Zeno dari Citium sekitar tahun 301 SM.

Stoikisme menjadi populer oleh Seneca tahun  (4 SM – 65 M),  Epictetus (55 – 135 M) dan Kaisar Marcus Aurelius (121 – 180 M).

Melansir dari kanal YouTube channel Aperture yang berjudul ‘Stoicism: Become Undefeatable’, memberikan penjelasan secara mendetail tentang Stoikisme.

Baca Juga: Situs Nonton Film Resmi Gratis, Alternatif Rebahin, IndoXXI dan LK21

Sebuah aliran pemikiran filosofis yang mengajarkan pengejaran kehidupan yang tenang dan ketidakpedulian terhadap kesenangan dan rasa sakit.

aliran sebuah filsafat yang dapat membantu kita mengontrol emosi negatif dan mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki sekarang.

Stoikisme bukanlah agama dan juga bukan termasuk filsafat spekulatif dan tematik.

Baca Juga: Rebahin Terkini! Link Nonton dan Download Film Horor Ivanna: Kisah Balas Dendam Berlinang Darah

Melainkan sebuah pandangan hidup mendalam mengenai emosi manusia terhadap kebahagiaan hidup.

Dalam esainya ‘The Stoic’ (1923), filsuf dan psikolog William James mendefinisikan Stoikisme sebagai sikap penerimaan, tanpa kesedihan atau kegembiraan, dari semua yang terjadi.

Ini adalah sikap moral yang menganggap apa yang terjadi pada seseorang berada di luar kendali mereka.

Baca Juga: 3 Perang Penting dalam Sejarah Islam yang Dipimpin Langsung oleh Rasulullah SAW

Secara garis besar bisa ditarik kesimpulan bahwa Stoikisme adalah salah sebuah filosofi yang mengajak seseorang untuk menjaga pikiran agar tenang dan rasional terhadap sesuatu.

Tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal di luar kendalinya.

Tentu kita pernah merasa kecewa dan marah terhadap hal-hal kurang menyenangkan yang terjadi.

Halaman:

Editor: Rizal Zulfikar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X