Giwangkara.com - Gempa Afghanistan dikabarkan menewaskan sebanyak 26 orang orang, Selasa, 18 Januari 2022.
Gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,6 ini juga telah merusak dan memengaruhi provinsi barat laut Badghis, dimana itu menyebabkan rumah dan bangunan runtuh.
Dilansir dari liputan6.com seorang juru bicara mengatakan kepada AFP, empat anak termasuk di antara mereka yang ditemukan tewas direruntuhan.
Baca Juga: Fakta Dibalik Istilah Nama Calon Ibu Kota Negara 'Nusantara'
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan di Afghanistan, di mana banyak tempat tinggal tidak stabil atau dibangun dengan baik.
USGS menangkap dua gempa Afghanistan pada Senin kemarin yang melanda sekitar 50 km (31mi) dari Qala-e-Naw, ibu kota provinsi.
Gempa pertama terjadi pada sore hari, dan yang kedua terjadi sekitar dua jam kemudian. Dampaknya paling terasa di distrik Qadis dan Mugr.
Badghis di barat laut, berbatasan dengan Turkmenistan. Ini dianggap sebagai salah satu wilayah Afghanistan yang paling tidak berkembang dan termiskin.
Afganistan yang tergolong negara miskin masih berjuang dengan beban utang yang besar dan pasokan yang tidak mencukupi, diperparah setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
Artikel Terkait
Detik-Detik Longsor di Sumedang, Seorang Wanita Teriak Histeris Melihat Kakek Tua Tertimpa Tanah
Berlumuran Lumpur, Kakek Tata Berhasil Selamat dari Longsor di Sumedang, Begini Kronologinya
Waspada! Hasil Study Mengungkap Anak Usia di Bawah Satu Tahun Rentan Terinfeksi Varian Omicron
26 Orang Tewas dan Ratusan Rumah Hancur usai Gempa di Afghanistan
Perbatasan Sosial Ketat, Hong Kong Tolak Penumpang Transit dari 153 Negara