Giwangkara.com -- Moskwa menyebut adanya ketidaksepakatan akan hal-hal mendasar menyebabkan pembicaraan keamanan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO gagal total.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Kantor Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada Kamis (13/1/2022), dua putaran pembicaraan, masing-masing di Jenewa dan Brussels, memang menghasilkan nuansa positif.
Tetapi, lanjut Peskov, Moskwa sedang mencari hasil yang konkret. Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) menggelar pembicaraan di Wina untuk mendorong Rusia, AS, dan Eropa terus berdialog guna meredakan krisis di perbatasan Ukraina.
Rusia mengerahkan puluhan ribu pasukannya di perbatasan Ukraina, membuat kahwatir Barat dan Kiev bahwa invasi akan dilakukan.
Di sisi lain, Moskwa mengatakan tidak berencana menyerang Ukraina. Justru Rusia menuntut agar NATO tidak melebarkan pengaruhnya ke timur. Rusia juga menuntut agar NATO tidak akan pernah mengizinkan Ukraina menjadi anggota aliansi tersebut.
Moskwa juga meminta NATO menarik pasukannya dari negara-negara bekas Uni Soviet di Eropa yang bergabung dengan aliansi tersebut setelah Perang Dingin.
Baca Juga: Alami Penyesuaian, Ada Wacana Tarif KRL Naik Jadi Rp 5000? Ini Penjelasannya
Risiko perang meningkat Dalam pertemuan OSCE, Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau memperingatkan pada Kamis bahwa risiko perang di Eropa meningkat karena ketegangan saat ini.
Artikel Terkait
Pelaku Pemalakan di Simpang Moh Toha Kota Bandung Berhasil Diringkus Polisi: Mengancam Korban dengan Sajam
Sempat Viral, Pria yang Tendang Sesajen di Gunung Semeru Terancam 4 Tahun Penjara
Omicron Terus Melonjak, Larangan Masuk ke Indonesia Bagi 14 Negara Resmi Dicabut?
Alami Penyesuaian, Ada Wacana Tarif KRL Naik Jadi Rp 5000? Ini Penjelasannya
Catat Waktunya! Bulan Purnama Super hingga Hujan Meteor, Berikut Fenomena Astronomi yang Akan Terjadi di 2022