Kontroversi Film G30S PKI, Fakta atau Rekayasa? Mengenal Bangsa Sendiri Melalui Sejarah

- Rabu, 28 September 2022 | 12:29 WIB
Kontroversi Film G30S PKI (Instagram/antv_official)
Kontroversi Film G30S PKI (Instagram/antv_official)

Giwangkara.com - Kontroversi film penumpasan pengkhianatan G30S PKI masih menjadi perdebatan setiap akan menjelang tanggal 30 September.

Kontroversi film G30S PKI terus berlanjut lantaran sejarah peristiwa gerakan 30 September 1965 tersebut belum terkuak sepenuhnya.

Baca Juga: Kim So Hyun Dikonfirmasi Akan Membintangi Drama Baru Berbasis Webtoon

film G30S PKI diproduksi Perum Perusahaan film Negara (PPFN) pada 1984, yang kerap menjadi kontroversi karena dianggap sebagai propaganda rezim Orde Baru.

Gerakan 30 September atau G30S PKI adalah sebuah peristiwa kelam berlatar belakang kudeta yang terjadi selama satu malam pada 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Sejarah Singkat Peristiwa Pemberontakan G30S PKI, Latar Belakang dan Kronologi

Peristiwa Kelam G30S PKI dilakukan oleh partai komunis indonesia pada tahun 1965 bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno.

Peristiwa G30S PKI yang menewaskan jutaan orang dari kedua kubu, serta 7 pahlawan revolusi yang dibuang ke sumur tua di Lubang Buaya, bisa dikatakan sebagai peristiwa pengkhianatan terbesar yang terjadi pada bangsa Indonesia.

Baca Juga: Menjadi Sejarah Kelam, Berikut Kronologi Singkat G30S/PKI

film yang disutradarai oleh Arifin C. Noer ini pada masa pemerintahan Presiden Soeharto menjadi tayangan wajib setiap tahunnya.

Tayangan film gerakan 30 September mulai dihentikan pada saat rezim Orde Baru runtuh oleh gelombang Reformasi 1998.

Baca Juga: Pangdam I/BB : Tamtama remaja harus ditempa menjadi Prajurit TNI AD yang handal dan Profesional

Namun, beberapa tahun belakangan, film ini kembali diputar oleh beberapa pihak, bahkan oleh para pejabat negara dan stasiun televisi.

film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI dibintangi oleh Amoroso Katamsi yang memerankan Mayjen Soeharto, Syubah Asa sebagai D.N. Aidit, Umar Kayam sebagai Presiden Sukarno, Bram Adianto sebagai Letkol Untung, Keke Tumbuan sebagai Ade Irma Suryani, dan sejumlah pelaku peran lainnya.

Halaman:

Editor: Indah Puspitasari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ide Bisnis Paling Menguntungkan Dengan Modal Kecil

Selasa, 14 Maret 2023 | 14:30 WIB

Lima Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Selasa, 7 Maret 2023 | 15:18 WIB

Cara Seduh Kopi V60, Pecinta Kopi Wajib Tau

Minggu, 5 Maret 2023 | 06:01 WIB

Cara Membuat Kopi Vietnam Drip Ala Barista

Selasa, 28 Februari 2023 | 22:49 WIB

SBO TV, Nonton Bola Lebih Mudah Dengan Aplikasi Ini

Selasa, 28 Februari 2023 | 15:19 WIB
X