Tedy Rusmawan: Buruan SAE Bentuk Budaya Baru Pengelolaan Sampah

- Minggu, 11 September 2022 | 20:23 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Anggota DPRD Kota Bandung Khairullah, S.Pd.I., mengunjungi Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) di Kelurahan Pajajaran, Bandung, Selasa (6/9/2022). (Ridwan/Humpro DPRD Kota Bandung)
Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Anggota DPRD Kota Bandung Khairullah, S.Pd.I., mengunjungi Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) di Kelurahan Pajajaran, Bandung, Selasa (6/9/2022). (Ridwan/Humpro DPRD Kota Bandung)

Bandung, Giwangkara.com -- Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Anggota DPRD Kota Bandung Khairullah, S.Pd.I., mengunjungi Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) di Kelurahan Pajajaran, Bandung, Selasa (6/9/2022).

Tedy Rusmawan mengapresiasi terbentuknya ekosistem Buruan SAE di Kelurahan Pajajaran, yang dulu diawali oleh seorang warga yang merupakan polisi aktif bernama Wawan. Ia berhasil menjadi inspirasi warga sekitar dan terus menumbuhkan animo dari warga.

Buruan SAE yang berada di atas Sungai Cipedes ini mendapat perhatian penuh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung sehingga terus berkembang.

Baca Juga: Peringati World Cleanup Day, Pemkot dan Komunitas Ajak Warga Bandung Ikut Bebersih Petak V.2

Buruan SAE yang terbangun di atas panel baja ringan sepanjang 400 meter ini ikut melahirkan budaya baru di tengah warga.

Warga yang dulunya terbiasa bebas membuang sampah ke sungai saat ini merasa malu untuk melakukan hal serupa. Sebab, ada banyak tanaman yang dirawat oleh warga sekitar.

“Tentunya hal ini menjadi inspirasi untuk kita semua. Lahan yang terbatas tidak mengurangi semangat untuk kita melakukan sesuatu. Kita menanam, menghijaukan lingkungan. Positif tentunya dari berbagai sisi,” kata Tedy.

Baca Juga: 1.100 Warga Bandung Fun Walk Keliling Kota dalam Rangka Meriahkan HJKB ke-212

Di tempat itu, terdapat macam tanaman herbal, sayuran, hingga tanaman hias, yang semakin hari semakin berkembang serta memunculkan banyak inovasi baru.

“Barusan saya mencicipi ada tanaman yang diubah menjadi teh yang sudah diproduksi oleh warga di sini untuk dijual,” tuturnya.

Esensi penerapan Buruan SAE ini, kata Tedy, adalah bangkitnya rasa kebersamaan di antara warga. Wawan yang menginisiasi Buruan SAE ini berhasil menularkan semangat melestarikan kegiatan yang merupakan program ketahanan pangan itu. Hal ini diyakini Tedy jarang ditemukan di kota-kota besar lainnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Fasilitasi Sarana Ombudsman

“Contoh, Karang Taruna jadi berdaya, kemudian juga LPM-nya jadi pada semangat melakukan sesuatu, karena dulu didorong dan diawali dari semangat kebersamaanya itu. Itu yang paling penting. Setelah itu baru kita memberikan edukasi, pendidikan ke masyarakat, tentang pentingnya kita menanam, paling tidak kita bisa ada kegiatan, kemudian dapat menjadi kebutuhan rumah tangga, seperti bawang daun, dan lainnya,” kata Tedy.

Ia berharap Pemerintah Kota Bandung dan DPRD akan terus meningkatkan dukungan pada program Buruan SAE karena betu-betul terbukti manfaatnya kembali dirasakan warga.

Halaman:

Editor: kwon oca

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemeriksaan Tes Urine pada 100 Pegawai PT. NSA

Sabtu, 30 September 2023 | 09:57 WIB

Mendunia! Produk Kota Bandung Bakal Hadir di 4 Musim

Jumat, 29 September 2023 | 16:42 WIB

Street Food Sumatera, PKL Bandung Lebih Tertata

Jumat, 29 September 2023 | 13:57 WIB

Kasus Meningkat, Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Jumat, 29 September 2023 | 12:57 WIB

Berkat Kolaborasi, RW 14 Sukapura Sukses Kelola Sampah

Kamis, 28 September 2023 | 09:17 WIB
X