Pembangunan TPT di Sungai Cipesing Banjaran Wetan Dapat Apresiasi dari Kades dan Warga Sekitar

Kab. Bandung, Giwangkara.com -- Tembok Penahan Tanah (TPT) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu yang pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil.

Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan lain-lain, yang merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.

Adapun fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat:

Baca Juga: Bentuk Kepedulian Keluarga Besar Dzikir Banjaran Terhadap Anak Yatim: Gelar Santunan dan Khitanan Massal

1.Benda-benda yang ada diatas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll)

2.Berat tanah

3.Berat air (tanah)

Seperti TPT yang dibangun di aliran sungai Cipesing RW 17 Kp Babakan Sadang Desa Banjaran Wetan dengan volume kedalaman 1 meter, tinggi 2.5 meter dan lebar 1 meter dengan pekerjaan sudah mencapai 30 persen, terhitung dari tanggal 01/10/2022.

Baca Juga: Bisa Terdeteksi, 4 Sidik Jari Ditemukan dalam Kasus Kriminalitas Vandalisme Basil

Kepala Desa Banjaran Wetan, A Cahya Sariman menuturkan jika dirinya mengapresiasi atas pembangunan tersebut yang dinilai dari kontruksi bangunan yang rapi serta memperhatikan estetika.

"Saya berterimakasih kepada pelaksana yang sudah membangun TPT ini dengan memperhatikan kontruksi dan estetika, tidak asal-asalan," ujar A Cahya saat dihubungi via telepon, pada Minggu, 09/10/2022.

Diketahui, pembangunan TPT tersebut menggunakan Beko Excavator dalam prosesnya.

Baca Juga: Urai Kemacetan, Kota Bandung Akan Menambah Dua Fly Over dan Underpass

Warga sekitar merasa jika pembangunan TPT tersebut ada pelebaran volume, sehingga aliran air berjalan lancar sekaligus mencegah banjir. (oca)