Bandung, Giwangkara.com -- Terkait permasalahan yang terjadi di sungai Citarum, membuat sejumlah sektor harus mengambil langkah yang tegas.
Masalah yang selalu menjadi sorotan di sungai Citarum adalah permasalahan limbah dari berbagai sumber.
Menurut Kolonel Inf. Eppy Gustiawan selaku Komandan Sektor 22 Citarum Harum, pihaknya masih akan terus berusaha memperbaiki kualitas air sungai.
Baca Juga: Sekilas Sejarah Berdirinya Kabupaten Bandung
"Tentunya yang pertama masalah limbah karena kita terkait masalah aliran sungai Citarum anak dan cucu kita melihat juga dari sungai yang ada," tuturnya.
Pihaknya juga akan menata bagian bataran sungai, terutama bangunan liar yang ilegal.
"Selain sedimentasi juga penataan tata ruang bangunan liar yang tidak ada legalitasnya. Itulah salah satu permasalahan yang ada di sungai termasuk ada di Sektor 22," tegasnya.
Baca Juga: Selayang Pandang Mengenai Kabupaten Bandung
Tak hanya itu, terkait masalah sampah yang menjadi sumber permasalahan pada pencemaran air sungai juga sudah ada solusinya dari pemerintah.
"Masalah sampah ini sudah menjadi permasalahan nasional karena memang tempat yg dihasilkan setiap harinya, kita hanya bisa memisahkan terus membuang ke satu titik di TPA Sarimukti," jelas Kolonel Eppy.
Menurutnya, beberapa komunitas sudah mengambil langkah terkait permasalahan sampah, namun hal itu kembali lagi pada kesadaran diri setiap orang.
"Tapi belum ada pengolahan secara teknologi yang bisa diolah di tempat, walaupun sudah ada dari komunitas kewilayahan yang sifatnya kompos bolak-balik itu terus yang berikutnya kita kepada perilaku-perilaku masyarakat ya perilaku masyarakat ini," tutupnya.
Artikel Terkait
Target Tahun Depan Etalase Citarum dapat di Resmikan oleh Gubernur
Pandemi Tak Jadi Halangan untuk Selamatkan Sungai Citarum
Leuwi Goong Lebah Cilewung jeung Ciwiu Nu Ngamuara ka Citarum di Ciampel
Optimis dengan Program Citarum Harum, Ridwan Kamil Luncurkan Pupuk Kohe KPBS Pangalengan
Jabar Berpotensi Kembangkan Industri Digital, Setiaji: Kita Contoh dari Citarum
Kunjungi Situ Cisanti dalam Progam Citarum Harum, Kementerian LH: Perlu Waktu dan Jeda yang Lama